Langsung ke konten utama

Terasing di Negeri Sendiri




Sebuah ilustrasi dari kondisi kehidupan saat ini, cukup miris dan tragis. Tak banyak orang yang menyadari setiap perkembangan sebuah daerah pasti akan memiliki dampak positif dan negatif tentu bagi sebagian orang itu lumrah, tapi disinilah titik balik kehidupan sebenarnya. 

Besar sekali harapan bagi para Pribumi akan hidup lebih baik dengan adanya perubahan suatu daerah, yang dulunya hanya sebatas, dusun, kampung, atau desa nantinya akan menjadi kecamatan, bahkan kota. 

Pembangunan diharapkan akan menopang ekonomi masyarakat tersebut, sehingga mereka bisa hidup dengan lebih layak dan sejahtera. Tapi kadang sebaliknya, bukan kesejahteraan yang di dapat tapi perkembangan merampas lahan dan mata pencarian mereka, dan tak jarang terkadang membuat mereka terusir dari tanah yang telah membesarkan mereka. 

Hal tersebut terjadi karena rakusnya para penguasa dan pengusaha yang tidak akan pernah berhenti berusaha menguasai apa saja yang memiliki potensi di daerah tersebut tanpa memikirkan nasib dan masa depan Pribumi dan kelangsungan hidup mereka. Yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan dan kekuasaan semata. 

Mereka selalu menjanjikan sesuatu yang menggiurkan bagi para Pribumi agar  dengan sendirinya mereka bisa menggeser mereka atas hak dan kepemilikan serta pengelolaan SDM yang ada, Pribumi hanya di jadikan budak untuk pundi-pundi kekayaan mereka bukan dipekerjakan dengan layak apalagi untuk sejahtera itu sangat jauh sekali. 

Pribumi akhirnya akan semakin terdesak kekayaan yang ada di daerah tersebut hanya sedikit sekali yang bisa mereka rasakan, karena sebagian besarnya hanyalah untuk yang memiliki kuasa dan kepentingan semata. Yang lebih mirisnya lagi penikmat kekayaan tersebut bukanlah para Pribumi tapi para pelancong yang datang entah dari mana. 

Mereka sengaja berkomplot dengan para pemegang kuasa agar dapat memperalat Pribumi untuk di jadikan pijakan mereka dalam mengeruk kekayaan dan terus memperbudak mereka sehingga mereka tidak dapat bertahan dan terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka. 

Dan akhirnya Pribumi akan tersingkir, karena tak bisa mempertahankan tanah kelahiran mereka, dan terpaksa mengemis hanya sekedar untuk bertahan hidup. Apabila itu terjadi jangankan kebanggaan, karakter dan identitas sebuah daerah juga akan sirna dengan sendirinya. 

Untuk itu kita wajib cerdas dan berpikir sehat agar tidak mudah di manfaatkan orang-orang yang tidak jelas ujung pangkalnya. Jangan sampai "TERASING DI NEGERI SENDIRI". 


(Urang Habang)

 Maret 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Piramida Terbalik Dalam Penerapan Politik Transaksional Sang Elite Oligarki

Penerapan Politik transaksional dalam sistem demokrasi saat ini sukses melahirkan sistem oligarki dengan pola efek Piramida terbalik dalam kehidupan masyarakat.  Konsep Piramida terbalik dalam kehidupan, merupakan kamuflase yang di ciptakan para elite oligarki sebagai penopang kepentingan rakyat, bukan sebaliknya.  Padahal dalam kenyataannya Oligarki tidak pernah diciptakan melainkan hanya untuk mempertahankan kekayaan, memperluas kekuasaan dan menjalankan kepentingan para elite nya.  Politik transaksional dalam fungsinya berlahan akan membuat jaringan, mencengkram dan menggerus sistem demokrasi sehingga lingkaran oligarki akan lebih leluasa menjalankan kepentingan para elite nya.  Untuk itu kita perlu mengetahui lebih dalam tentang Politik transaksional, atau yang lebih sering di sebut dengan penerapan sistem perdagangan politik, dalam kata lain tukar-menukar jasa(kepentingan).  contoh sederhananya adalah sulitnya orang-orang yang memiliki kompetens...

Mengenal Politik Pencitraan dalam sistem Demokrasi yang Kebablasan

Politik pencitraan (imaging policy) atau pencitraan politik (political imaging), memang menjadi sebuah trend politik yang sedang berkembang di Indonesia, sejalan dengan perkembangan demokrasi yang ada saat ini.  Hal itu telah mendorong lahirnya rintisan studi ilmiah di Indonesia tentang politik pencitraan atau pencitraan politik di perguruan tinggi, baik sebagai bagian dari ilmu politik, maupun ilmu komunikasi, dan komunikasi politik.  Meskipun demikian, citra (image), strategi, dan proses pembentukan citra (pencitraan) itu pada hakikatnya telah lama ditemukan dalam studi komunikasi, seperti studi retorika, propaganda, public relations, pemasaran, dan periklanan, yang bertujuan memperoleh dukungan opini publik.  Peranan opini publik itu sangat strategis dalam kehidupan politik di negara demokrasi, karena opini publik merupakan kekuatan politik yang penting. Politik pencitraan atau pencitraan politik berkaitan dengan pembuatan informasi atau pesan politik oleh ...