Saat ini kita berada pada kondisi yang serba modernisasi, tentunya begitu banyak yang harus sama-sama kita cermati. Perubahan kebiasaan merupakan awal dan menjadi cikal bakal lunturnya nilai-nilai kearifan lokal sebuah daerah.
Kebiasaan dalam sebuah komunitas atau masyarakat dapat dijadikan hal yang tidak biasa sehingga membuat daya tarik tersendiri, apalagi bagi sebagian kalangan kebiasaan baru menjadi trending yang patut mereka ikuti agar tidak di bilang ketinggalan zaman.
Padahal belum tentu kebiasaan yang baru ini perdampak positif bagi lingkungan dan tradisi daerah itu sendiri, bisa saja ini akan menjadi ancaman serius yang akan menggerogoti dan lambat laun akan merubah kebiasaan yang telah menjadi karakter dan ciri khas dari daerah atau masyarakat itu sendiri.
Label sebuah perkumpulan, komunitas bahkan masyarakat akan terbentuk dari karakteristik kebiasaan mereka sendiri, dan tentunya menjadi cerminan identitas daerah itu sendiri.
Contohnya saja saat ini sudah jarang anak yang bercerita atau berkeluh kesah kepada orang tuanya karena mereka lebih asik dan nyaman bercerita atau bermain bersama androidnya.
Begitu juga orang tua sudah jarang menanyakan perkembangan dan apa saja yang anak mereka lakukan seharian ini, karena mereka juga sibuk dengan rutinas kesehariannya.
Hal semacam ini bukanlah tradisi ketimuran yang penuh tatakrama, kepedulian, sopan santun serta menjunjung nilai-nilai ajaran leluhur. Ajaran inilah yang dulunya menjadi sebuah kebanggaan bagi para leluhur yang termasyhur hingga ke penjuru dunia.
Sekarang ini di lingkungan keluarga kecil saja kepedulian akan sesama telah luntur, apalagi untuk sebuah kelompok atau masyarakat sekalipun. Hal ini tentutunya akan berdampak pula dengan kondisi lingkungan dan karakter masyarakat.
Ajaran tentang nilai budaya, tradisi dan kebersamaan, tolong-menolong dan kearifan lokal lainnya mulai terkikis dengan budaya luar. Sebuah alat yang di desain dengan begitu canggih sehingga sulit di cegah dan disaring, karena hal tersebut dapat di lihat, di ketahui, dan dipelajari oleh generasi saat ini hanya dengan android yang ada di genggamannya.
Belum lagi tradisi luar dijadikan trenseter dan kebanggaan serta dianggap hebat bagi mereka, padahal belum tentu hal tersebut bermanfaat dan baik bagi mereka dan lingkungannya.
Sedangkan tradisi mereka dianggab kolot, kuno, kampungan, dan memalukan. Hal ini merupakan virus yang sangat bahaya dalam kebiasaan dan lingkungan masyarakat kita saat ini.
Seharusnya dalam menyikapi era modernisasi kita harus lebih pandai dan bijak, hal-hal mana saja yang harus di ikuti dan di ambil manfaatnya. Bukan menelannya mentah-mentah semua yang di lihat.
Sebaliknya tradisi ketimuranlah yang harus di bumikan agar orang-orang di luar sana tau, kenal dan tertarik, karena menyimpan begitu banyak pembelajaran yang mulia dalam menjalani kehidupan, berbangsa dan bernegara.
Semoga kita semua dapat menyikapi hal ini dengan bijak jangan sampai kebebasan dalam era modernisasi saat ini dapat merusak tatanan kehidupan sebuah kelompok, komunitas, masyarakat kita sendiri.
Urang Habang
Komentar
Posting Komentar